Golongan Apa yang Muncul Setelah Peristiwa Tahkim?

Diposting pada

Jawaban

Setelah peristiwa tahkim, muncul dua golongan: golongan yang menerima keputusan tahkim dan golongan yang menolak keputusan tahkim.

Penjelasan Lengkap

Tahkim adalah suatu cara penyelesaian sengketa diluar pengadilan melalui proses perundingan yang dimediasi oleh seorang ahli atau arbiter. Tahkim dapat dilakukan secara eksplisit sebelum sengketa muncul, dengan menandatangani perjanjian tahkim sebagai bagian dari kontrak.

Setelah terjadi peristiwa tahkim, muncul dua golongan:

1. Golongan yang menerima keputusan tahkim

Golongan pertama adalah mereka yang menerima keputusan tahkim sebagai bentuk penyelesaian sengketa yang sah dan legal. Mereka merasa bahwa proses tahkim memberikan keadilan dan fleksibilitas dalam penyelesaian sengketa. Golongan ini juga menganggap bahwa tahkim lebih cepat, biaya rendah dan membawa hasil yang lebih baik daripada melalui pengadilan.

2. Golongan yang menolak keputusan tahkim

Golongan kedua adalah mereka yang menolak keputusan tahkim karena alasan tidak adil, tidak memuaskan atau merugikan pihak mereka. Golongan ini menganggap bahwa proses tahkim tidak memberikan kepastian hukum yang diberikan oleh pengadilan. Mereka merasa bahwa proses tahkim cenderung dijalankan oleh ahli atau arbiter yang dapat dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu.

Perbedaan pendapat antara kedua golongan ini seringkali mengakibatkan sengketa yang lebih rumit dan panjang. Terlebih lagi, di beberapa negara, keputusan tahkim tidak dapat diubah atau dilakukan banding, sehingga golongan yang menolak keputusan tahkim tidak memiliki pilihan lain selain menerima keputusan tersebut.

Pertanyaan yang Sering Muncul

1. Apa yang terjadi jika pihak yang kalah menolak keputusan tahkim? Apakah mereka dapat mengajukan banding?

Jawaban: Di beberapa negara, keputusan tahkim tidak dapat diubah atau dilakukan banding. Namun, terdapat beberapa negara yang mengizinkan banding terhadap keputusan tahkim jika terdapat kesalahan hukum dalam proses tahkim.

2. Apakah keputusan tahkim diakui di seluruh dunia?

Jawaban: Tidak semua negara mengakui keputusan tahkim. Namun, sebagian besar negara telah menandatangani Konvensi New York tentang Pengakuan dan Pelaksanaan Putusan Arbitrase Asing, yang memastikan bahwa keputusan tahkim diakui dan dilaksanakan di seluruh dunia.

3. Apa yang menjadi tantangan bagi proses tahkim?

Jawaban: Proses tahkim sering kali menghadapi tantangan dalam menentukan keabsahan keputusan dalam sengketa internasional, kedua belah pihak harus sepakat untuk menerima keputusan tersebut.

Kesimpulan

Setelah terjadi peristiwa tahkim, muncul dua golongan: golongan yang menerima keputusan tahkim dan golongan yang menolak keputusan tahkim. Meskipun proses tahkim memberikan keadilan dan fleksibilitas dalam penyelesaian sengketa, terdapat beberapa pihak yang meragukan keabsahan keputusan. Oleh karena itu, penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam tahkim untuk mempertimbangkan konsekuensi dari keputusannya dan bahwa keputusan itu mungkin menjadi keputusan terakhir dan tanpa banding.