Jawaban
Dinasti Bani Umayyah adalah sebuah dinasti Islam yang didirikan pada tahun 661 Masehi oleh Muawiyyah bin Abu Sufyan. Dinasti ini dipandang sebagai awal dari Zaman Kejayaan Islam, di mana mereka berhasil menaklukkan Persia dan sebagian besar wilayah Bizantium. Dinasti Bani Umayyah berakhir pada tahun 750 Masehi dengan jatuhnya Kekhalifahan Umayyah saat Pertempuran Zab.
Penjelasan Lengkap
Dinasti Bani Umayyah berasal dari keluarga Abu Umayyah bin Abdul Shams, klan Quraisy di Mekah. Pada saat itu, di Arab, ada beberapa klan yang saling bersaing dan berperang satu sama lainnya, termasuk klan Quraisy. Abu Umayyah bin Abdul Shams adalah salah satu pemimpin Mekah yang kuat dan memimpin Quraisy untuk mengalahkan klan-klan saingannya.
Pada awal penginjilannya, Nabi Muhammad berpesan bahwa orang Mekah harus memeluk agama Islam. Namun, karena penganiayaan dan kekejaman yang dilakukan oleh para pemimpin Mekah, Nabi Muhammad membuat hijrah (berpindah tempat) ke Yatsrib atau Madinah. Hijrah inilah yang kemudian menjadi titik awal Islamisasi.
Setelah Nabi Muhammad wafat pada tahun 632 Masehi, para sahabatnya memilih Abu Bakar sebagai khalifah pertama, kemudian diikuti oleh Umar, Usman, dan Ali. Pada masa pemerintahannya yang terakhir, banyak terjadi perpecahan dan bermunculan pemimpin-pemimpin lokal yang ingin berkuasa di wilayah Islam. Momennya adalah ketika Muawiyyah bin Abu Sufyan mulai mengumpulkan dukungan dan mendirikan kekuatan militer yang kuat di Suriah.
Saat itu, Muawiyyah adalah gubernur Suriah di bawah kekuasaan Khalifah Ali. Namun, ketika Ali wafat, Muawiyyah tidak menerima kenyataan bahwa kekuasaan yang diembannya tidak lagi terkait dengan Khalifah. Maka, ia memutuskan untuk membedakan dirinya dari Baghdad dan mempersiapkan jalan untuk menjadi khalifah sendiri. Dukungan luar biasa yang diterimanya dari Suriah memungkinkannya untuk gelar dirinya sendiri sebagai khalifah yang sah.
Ketika Muawiyyah menjadi khalifah, ia menempatkan putranya, Yazid, sebagai penerusnya. Tindakan ini melanggar prinsip demokrasi dan shariah yang memberikan hak suara pada semua orang untuk memilih khalifah. Tindakan ini menimbulkan perlawanan dari kelompok yang tidak puas dan berakibat pada tragedi Karbala.
Kekuatan militer dinasti Bani Umayyah mencakup semua wilayah Islam pada saat itu, kecuali wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang dikuasai oleh Kekhalifahan Abbasiyah. Namun, pada akhirnya kekuatan dinasti ini runtuh setelah Abu Muslim memimpin pemberontakan di Persia pada tahun 747, dan kini Baghdad yang menjadi pusat pemerintahan Islam. Abu Muslim berhasil memimpin pasukan yang berjumlah ratusan ribu orang dan menggasak dari utara ke selatan, yang menyebabkan kekalahan pasukan Abu Abbas di Pertempuran Zab.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQs)
-
Bagaimana Muawiyyah bin Abu Sufyan mempersiapkan dinastinya untuk berkuasa?
Jawab: Muawiyyah bin Abu Sufyan mendirikan kekuatan militer yang kuat di Suriah, memperkuat dukungan politiknya dan meletakkan dasar bagi kekuasaannya untuk berkuasa yang sah.
-
Apakah prinsip demokrasi dan shariah mempersyaratkan pemilihan khalifah?
Jawab: Ya, prinsip demokrasi dan shariah mempersyaratkan pemilihan khalifah oleh seluruh umat Islam.
-
Apakah kelompok yang tidak puas dengan penunjukkan Yazid sebagai penerus Muawiyyah?
Jawab: Ya, kelompok yang merasa bahwa tindakan Muawiyyah melanggar prinsip demokrasi dan shariah pernah merespon penunjukkan Yazid sebagai penerusnya dengan perlawanan dan bertempur di Karbala.
Kesimpulan
Dinasti Bani Umayyah adalah dinasti Islam yang didirikan oleh Muawiyyah bin Abu Sufyan pada tahun 661 Masehi. Dinasti ini menjadi awal dari Zaman Kejayaan Islam, di mana mereka berhasil menaklukkan Persia dan sebagian besar wilayah Bizantium. Namun, tindakan Muawiyyah dalam menunjuk putranya sebagai penerus menyebabkan perpecahan intern di dalam, dan tragedi Karbala yang menunjukkan adanya perlawanan terhadap kepemimpinan Umayyah. Meski begitu, dinasti ini berhasil mempertahankan kekuasaan sampai runtuhnya kekuatan militernya pada tahun 750 Masehi selama Pertempuran Zab.